ELORA #12: TRAGEDI

Barangkali memang benar adanya kalau bulan September cenderung mengingatkan kita dengan tragedi.  Ada Gerakan 30 September 1965, tragedi  Tanjung Priok 1984, Semanggi II 1999, pembunuhan Munir dan yang lainnya.

Itulah mengapa di tanah air, kita mengenal istilah “September Hitam”. Adalah sebuah pengingat akan tragedi atau peristiwa kelam HAM yang terjadi di bulan September.

Menurut Arthur Schopenhauer, tragedi adalah penyadaran akan sifat dunia yang penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan. Dalam karyanya yang berjudul The World as Will and Representation, Filsuf Jerman tersebut berpendapat bahwa dunia adalah manifestasi dari kehendak, yang merupakan kekuatan yang tidak rasional dan tidak dapat dikendalikan. Kehendak ini selalu berusaha untuk memenuhi dirinya sendiri, tetapi selalu akan gagal karena sifatnya yang terbatas.

Seiirng seirama pula jika dipandang lewat kacamata seorang sastrawan.  Leo Tolstoy  berpendapat bahwa tragedi dapat membantu kita untuk memahami sifat dunia yang penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan. Tragedi menunjukkan kepada kita bahwa dunia adalah tempat yang kejam dan tidak adil, di mana orang-orang yang baik sering kali menderita.

Itu juga sebabnya,  pada bulan September 2023, Elora Zine dengan sengaja mengangkat tema yang oleh banyak orang dianggap gelap.  “Tragedi” dipilih sebagai isu yang diangkat dalam edisi kami yang keduabelas ini. 

Well,  rasa-rasanya sih belum ada kontributor kami yang bisa menyamai ilmu dari seorang Schopenhauer atau pun Tolstoy,  namun yang jelas akan tetap menarik kok.  Silakan dipergunakan sebagai sebuah hiburan atau mungkin pembelajaran dan kontemplasi. 

Seperti biasa Elora Zine akan selalu dapat diunduh dan dibaca secara gratis lewat tautan berikut ini.

Semoga saja edisi kali ini dapat memberikan kawan-kawan perspektif baru tentang tragedi. Seperti yang sempat diucapkan oleh Charlie Chaplin di masa hidupnya, “life is a tragedy when seen in close-up, but a comedy in long-shot.”

Selamat berelora!



Rakha

3 Comments Add yours

  1. Dedi Dwitagama berkata:

    ilustrasinya sangat menggelora, kereen

    Disukai oleh 1 orang

  2. Ayu Frani berkata:

    Cover untuk edisi ini keren banget!

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar