Alternaif

Sangkalan : Materi tulisan ini merupakan bentuk promosi mandiri untuk sebuah zine, yang mana penulis berperan sebagai kontributornya.

---

Sore tadi, suasana kamar dari seorang Novika mendadak berbeda. Bukan suasana yang canggung, melainkan penuh dengan aksi reaktif dari para penghuni rak buku yang disusun di sebelah jendela.

Bagaimana tidak, semenjak pandemi, setelah Novika harus diberhentikan dari tempat kerjanya, gadis ini sudah jarang sekali meluangkan waktu untuk membaca. Teramat sibuk bertahan hidup dengan membuka usaha jasa boga kecilnya.

Novika sedang mencoba berprofesi sebagai wiraswasta belia. Kemungkinan besar ia sudah lupa pada hobby lamanya, tidak seperti yang tercantum pada profil sosial medianya, “Kutu Buku yang tak Meragu”.

Kemudian tiba-tiba saja, sore tadi, gadis ini terlihat amat serius membaca. Meski hanya lewat layar komputer tabletnya.

Sebuah buku biografi dari seorang tokoh besar terus saja mengamati gerak-gerik pemiliknya tersebut dari kejauhan. Sedangkan sekelompok buku fiksi mulai berintepretasi bahwa Novika telah kembali ke kehidupan mereka. Diiringi oleh meriahnya pujian dari kumpulan buku pengembangan diri dan gunjingan dari tumpukan majalah remaja edisi lama.

Pertikaian sengit terjadi di antara beberapa buku politik. Hampir sama berisiknya dengan buku-buku ilmiah yang sibuk menganalisa ekspresi si gadis saat itu. Meninggalkan buku berjudul Sapiens karya Yuval Noah Harari yang masih saja berdebat dengan beberapa buku agama. Rasa-rasanya, Novika telah keliru dalam menempatkan kedua jenis koleksi bacaannya tersebut.

Tapi sebenarnya apa yang sedang dibaca oleh Novika sampai-sampai membuat para penghuni rak begitu terpelatuk.

Entahlah, di antara mereka masih belum ada yang mengetahui apa yang telah membuat gadis itu kembali ke kegiatan rutin lamanya.

Yang jelas, sore tadi ia membacanya lewat tautan yang berikut ini : Zine Adiksi