Dari sejak bocah, ia punya satu musuh setia. Yang konon selalu hadir selepas senja, diam-diam merayap, bukan seperti cicak yang gemar berburu nyamuk, tapi untuk menculik anak-anak yang masih ada di luar rumah.
Ayahnya dulu sempat bilang, bahwa anak kecil dilarang keluar malam. Sang ibu pun ikut menekankan, saat malam tibalah, banyak sekali anak yang hilang dan tidak pernah bisa pulang.
Ribuan hari di masa dewasanya, ia terus mencari mahkluk itu setiap malam. Tekadnya sudah bulat, harus dapat menangkap musuhnya dan menghentikan segala perilaku bejatnya.
Berpindah kota ke kota, demi mencari di mana makhluk itu berada. Tidak pernah sekalipun ia temukan musuhnya itu, tapi walau begitu, sudah banyak sekali anak yang ia selamatkan di balik pintu kamarnya.
Namun yang namanya mimpi, memang tak semua dapat menjadi nyata.
Seperti siang tadi, kala ia harus meregang nyawa karena kepala yang ditebas sebilah katana. Setelah habis digelandang warga, sambil terus diteriaki dengan sebutan pedofilia.
Ah, nemu aja idenya. Salut, Mas!
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih ๐
SukaSuka
Selalu bikin patah hati akhir tulisannya๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Wuaduh, jangan sampai patah hati dong kakak. ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
๐
SukaSuka
Goosebumps ๐ฅ
SukaDisukai oleh 1 orang
๐
SukaSuka
Selalu suka sama tulisannya mas Rakha๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih banyak ๐
SukaSuka
What a plot twist.
Selalu suka dengan cara kamu bernarasi.
Semangat menulis lagi~
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih apresiasinya ๐๐๐
SukaDisukai oleh 1 orang