Bahayanya Membaca Buku Setiap Hari

Ada banyak dampak yang telah saya rasakan dengan membaca buku setiap hari, beberapa di antaranya pasti kita semua sudah ketahui.

Tapi ada satu dampak yang ingin saya ulas disini, yang lumayan mengganggu sebenarnya. Setidaknya kalau untuk saya.

Yaitu saat orang-orang di sekitar saya, merasa bahwa orang yang pintar adalah yang mempunyai kebiasaan membaca buku setiap hari.

Keluarga saya merasa demikian, karena telah mengenal saya yang memang hampir tidak pernah lepas dari buku setiap harinya, semenjak kecil, sejak mulai bisa membaca.

Rekan-rekan kerja, tahu benar kalau saya mempunyai kebiasaan aneh, yaitu harus makan sambil membaca, supaya bisa menghabiskan makanan berat yang disajikan.

Atau juga, saya yang selalu membawa buku sebagai teman perjalanan saat ada pekerjaan di luar kota.

Begitu juga dengan sebagian klien, karena kerap kali menemukan saya sedang membaca buku, selagi menunggu mereka sebelum meeting di sebuah cafe ataupun tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sejujurnya, ada keuntungan dan kerugian dengan anggapan tersebut.

Keuntungannya, saya kerap kali menjadi salah satu orang yang dipercaya, entah itu dalam pekerjaan atau pun sekedar teman bertukar pikiran.

Nah, tapi kerugiannya lumayan bahaya juga ini. Adalah saat saya tidak dapat memenuhi ekspektasi mereka. Dan pada akhirnya mereka tahu, bahwa saya ternyata tidak sepintar yang mereka kira.

Ada banyak harapan yang sering kali akan dikecewakan di sini.

Hehe

35 Comments Add yours

  1. Inggrity berkata:

    Padahal membaca buku adalah kesenangan, dan mendapat pelajaran darinya adalah bonus. Karena aku yakin buku yang dibaca juga macem-macem. Kadang self development, kadang novel romance, kadang novel fantasy.

    Ya mungkin karena buku itu media pembelajaran paling mainstream kali ya, jadi tiap liat orang baca buku ngertinya orang pintar.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Rakhadhitya berkata:

      Hehe… atau bisa jadi karena tidak semua orang ‘menikmati’ kalau sedang membaca buku.

      Disukai oleh 1 orang

  2. Setelah membaca ini saya mengambil kesimpulan bahwa orang-orang mudah dibuat seperti apa yang kita inginkan, misal orang lain pingin melihat kita pintar tinggal bawa buku aja kemana2, misal kita pingin dianggap pecinta kucing tinggal update stts tentang kucing aja setiap hari, padahal pada kenyataanya ada kucing gua tendang.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Rakhadhitya berkata:

      Betul sekali. Sesuatu yang artifisial kalau secara rutin ditampilkan akan membuat brand image yang melekat di mata publik.

      Disukai oleh 1 orang

  3. FlowerAsaph berkata:

    Benar mas apalagi kalo udah pake majas ironi mereka ngomongnya,

    Rekan kerja yang sudah berumur: “Bacaannya bahas inggris, jago kamu tuh,harusnya udah bisa kerja diperusahaan yg bisa kasih gaji 10 jt..”

    “lah terus bapak bisa bahasa jawa terus kenapa kerja disini?”

    entah dimana sebenarnya korelasinya, maafkan saya disclaimer kami cukup dekat, wong bahas indonesia begini lancar aja ngak pernah jg dapat 100, tapi sebenarnya cuma karena kita punya kebiasaan berbeda dimana orang lain berusaha untuk kelihatan sama, jadi yang berbeda harap maklum hehe…

    Disukai oleh 1 orang

    1. Rakhadhitya berkata:

      Wakaka. ‘Kocak’ kak, rekan kerjanya. Iya, cuekin sajalah.

      Suka

  4. Reisha berkata:

    Emng kadang ada ekspektasi luar biasa terhadap kita. Jd ngerasa ga enak. Ak juga gitu. Tp biarin aja, klo ga hari ini kita dpt manfaatnya, mngkin bsoknya lagi dan lagi. Makanya baca buku apa aja termasuk fantasi itu sngat mmbantu pengetahuan kita. Apapun yg lakukan, pasti akan bermanfaat di kemudian hari.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Rakhadhitya berkata:

      Nah ini 👍👍👍

      Suka

Tinggalkan komentar